Format Pengabdian Pelajar/Mahasiswa terhadap Allah



 Hai aku abis baca buku dan mau sharing sebentar, tentang makna pengabdian pelajar/mahasiswa muslim terhadap Allah.  Kali ini aku ngangkat tema “ Format Pengabdian Pelajar Kepada Sang Pencipta “. Kenapa ? aku pikir kita perlu ngebahas ini karna kita pelajar jadi kita harus punya format tersebut.
Okeee.. saat ini kita hidup ditengah tengah arus kemaksiatan susila, kesyirikan budaya, kemudaan usia, sedikit pengalaman, dan sedikit pengetahuan sehingga terkadang membuat kita lupa akan jati diri kita . tugas hidup kita sebagai seorang muslim.
Untuk itu kita sebagai pelajar muslim perlu untuk memiliki format pengabdian kepada Allah sebagai pengingat dan penguat kesadaran tentang misi hidup seorang muslim yaitu Hanya mengabdi kepada Allah.
Tanpa format tersebut, kita akan seperti orang yang berjalan tanpa arah, organisasi tanpa program, jadi nggak punya pijakan yang jelas , nggak bisa mengukur sejauh mana pengabdian yang telah dilakukan, apakah mengalami kemunduran/kegagalan.
Nah dengan adanya format ini, kita sebagai pelajar muslim diharapkan dapat menggunakan potensi kepelajaran kita untuk mengabdikan diri kepada Allah secara maksimal.
Nah, gimana sih cara kita membuat format tersebut ?

Tentunya kita harus ngerti dulu tentang makna dari pengabdian kepada illah itu sendiri.
Dan tentunya kita juga harus memahami potensi kepelajaran / kemahasiswaan kita.

Oke sekarang aku mau ngejelasin makna pengabdian nya dulu, menurut syariat islam.
Coba deh kalian buka Surat Adz-Zaariyat ayat 56. Dan surat yasiin ayat 60-62.

Dari dua ayat itu, ada 3 kesimpulan yang aku ambil dan perlu aku tekankan.

1.   Allah adalah satu satunya sumber / tempat pengabdian bagi manusia
2.   Allah melarang manusia untuk mengabdikan dirinya kepada syetan , jin, bahkan manusia itu sendiri baik dalam bentuk pemujaan maupun ketaatan.
3.   Untuk mengabdikan diri, diperlukan sarana/potensi yang dimiliki oleh manusia yang ditinjau daru segi usia, kekayaan, kemampuan, fisik, kedudukan, pengetahuan, yang senantiasa tidak sama.

Nah itu sekilas kesimpulan menurut syariat islam, kalo menurut bahasa, pengabdian diambil dari kata Abada yang artinya mengabdi, menyerahkan diri, menghinakan diri.
Secara kontekstual artinya seseorang yang menyerahkan dirinya baik lewat kesadaran / hukum budaya kepada orang lain unuk diatur . bahkan dia merasa tidak berhak atas dirinya sendiri.
Jadiiiiiiiiii..
Orang yang mengabdikan dirinya kepada Allah ialah seseorang yang menyerahkan perjalanan hidup dan matinya sesuai dengan kehendak Allah.
Nah supaya lebih  jelas, coba deh kalian buka surat An-Nisa ayat 59. Baca artinya ..

Kenapa? Karena ayat tersebut sifatnya lebih operasional dalam memberikan pengertian tentang format pengabdian kepada Allah. Jadi, orang yang ingin mengabdikan hidupnya kepada Allah harus mencita-citakan kehidupan di bumi dengan hukum keseimbangan.
Hukum biasanya lewat wahyu Allah / Al-Qur’an . sedangkan masalah detailnya dapat diusahakan oleh pemikiran manusia sendiri.

Dan untuk mewujudkan hukum keseimbangan , tentunya harus melewati kerjasama social/organisasi.
Dulu pada jaman rasul, mereka biasanya haru bergabung dengan jamaah rasul dan mengikuti apa yang diperintahkan oleh nabi Muhammad SAW.

Tapi sekarang ? konteksnya kan udah bukan jaman nabi lagi, udah berbeda realitas nya. Untuk itu umat islam harus bergabung dengan organisasi keagamaan yang mencita-citakan kehidupan yang seimbang. Kenapa??
Karna..
Nggak ada pengabdian tanpa keterlibatan seorang muslim dengan organisasi keagamaan tanpa adanya ketaatan seorang muslim pada pemimpin organisasinya.

Jadii pengabdian diri kepada Allah pada masa sekarang ialah percaya bahwa Allah adalah penguasa hidupnya . kemudian kita mencita-citakan kehidupan seimbang lewat sarana organisasi keagamaan dan tentunya kita harus mentaati apa yang diperintahkan oleh pemimpin kita meskipun harus mengorbankan diri kita sekalipun.

Ketaatan kepada Allah dan Rasulnya sekarang hanya berupa konsep dasar saja, karna konteksnya skarang Mereka tidak hadir ditengah-tengah kita. Untuk itu kita masih memerlukan manusia yang melaksanakan konsep tersebut untuk menjadi pemimpin dilapangan.

Format pengabdian tersebut didasari oleh pemikiran, bahwasannya kehidupan dunia ini dibangun oleh hukum keseimbagan . yaitu unsur satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan saling memberikan kehidupan dan keberartian. Apabila sebagian unsur tersebut mengalami kerusakan, akan menimbulkan kerusakan pada unsur lainnya. Begitupun sebaliknya dengan kebaikan.
Sementara unsure unsure kehidupan di bumi sangatlah kompleks, untuk mengetahui potensi hukum keseimbangan , kerusakan, pemeliharaannya, tentunya dibutuhkan pengetahuan alam, manusia , dan ketuhanan. Yang nggak mungkin dijangkau oleh beberapa orang saja, melainkan orang banyak sehingga harus dilakukan kerjasama (organisasi), dari kerjasama tersebut akan terkumpul beberapa orang ahli yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan kehidupan di bumi.
Organisasi social yang mencita citakan hidup di bumi dengan hukum keseimbangan tanpa melibatkan ahli ketuhanan yang bersumber dari wahyu , akan menemukan kegagalan!

Dari kerjasama tersebut akan melahirkan seorang pemimpin yang mengatur jalannya kerjasama, sehingga tujuan untuk menciptakan keseimbangan hidup di bumi bisa tercapai.


Nahhhhh sekian deh  artikel yang udah aku tulis semoga bermanfaat ~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepingan Hati Yang Hancur

Naskah Drama Musikal " Kita Satu Dengan Segala Perbedaan "

Story of D'DAFIKAT 02-09-2009