Kehilangan ( cerita pertamaku)


Hai …..uda lama banget nggak nge blog. Hehe rasanya kangen nulis. Abis gimana.. sibuk ujian sih. Dan lagi banyak problem juga, tapi itu bukan alasan buat gue berhenti menulis  hehe..
Dan iniiiiiiiiii udah ada beberapa cerita pendek yang iseng iseng gue tulis. Yaa meskipun msih ecek ecek dan nggak bagus bagus banget, seenggaknya gue bangga soalnya ini hasil karangan dan tulisan gue sendiri hehe.. meskipun nggak semuanya karangan , ada juga  cerita yang gue tulis bersadarkan pengalaman pribadi, untuk lebih jelasnya, yukkkkkkkkk baca ajaaaaaaa …….

Ini cerita gue yang pertama ,, gue buatnya udah lama banget ,  Baca yaaaaaaaaaaaaaaa…… hehe



-         Kehilangan -


“ brukkkkkkkkk !!!!! “
Alya terjatuh pingsan di sepan kelasnya, wajahnya pucat dan hidungnya mengeluarkan darah. Ia pun segera di bawa ke ruang UKS. Alfi sahabat Alya , sangat cemas melihat keadaan sahabat tercinta nya itu. Setelah setengah jam pingsan, Alya pun sadarkan diri.

“aku dimana ?” (ucap Alya)
“kamu di UKS al, tadi kamu pingsan. Al, kamu kenapa akhir akhir ini kok jadi lemah kayak gini ? kamu ada masalah ? cerita dong Al, please don’t make me worry. ” (jawab Alfi)
“oh begitu, aku enggak kenapa-kenapa kok fi, you don’t have to worry about me. I am a tough girl. Trust me okay ? (ucap Alya)
“okay okay, I believe with you. Yaudah, kamu udah kuat belum ? kalau belum, kamu istirahat aja dulu disini.” (jawab Alfi)
“aku kuat kok , dikit lagi bel pulang , yuk nalik ke kelas !” (ajak Alya)

Bel pulang pun berbunyi, Alfi membantu Alya berjalan kea rah gerbang dan berpapasan dengan seorang cowok bernama Aldo, anak kelas IX-5 yang sangat di kagumi Alya.
Sebenarnya, Alya dan Aldo sudah dekat, mereka berdua sering berkomunikasi lewat sms dan telfon, Alya sangat menyayangi Aldo, namun sayangnya aldo tidak menyadari itu. Aldo hanya menganggap Alya sebagai temen curhatnya saja, tanpa perduli akan perasaan Alya. Meskipun sebenarnya Alya sakit dengan posisi seperti itu, namun kasih sayangnya yang tulus kepada Aldo membuat dia bertahan selalu menjadi teman dekatnya Aldo.

*             *             *
Alya terlihat sangat pucat, dia berjalan ke kelasnya menunduk. Di tangga dia bertabrakan dengan Aldo yang sedang menggandeng tangan Indri. Alya kaget, dia pun langsung berlari, menangis dan masuk ke kelasnya. Alfi pun langsung mengampirinya, berusaha untuk menenangkan perasaan sahabatnya itu.
Alya menceritakan semua yang dilihatnya pagi tadi, kalu dia berpapasan dengan Aldo dan Indri. Alya sebenarnya sudah tau kalau Aldo dan Indri sudah jadian dua hari yang lalu, namun sepertinya alya belum bisa menerima kenyataan ini.
Alya menangis di pelukan sahabatnya, Alfi.
Bel masuk pun berbunyi, mereka kembali ke tempat duduk masing masing untuk mengikuti pelajaran. Namun, Alya tidak memperhatikan, dia malah menulis sesuatu diatas kertas lalu dia letakkan didalam amplop dan diselipkan kedalam buku nya.
*             *             *

Malam nya, Alfi dating kerumah Alya, namun kata bibi nya, Alya sedang check up ke Rumah Sakit. Alfi pun semakin bingung, karena selama ini Alya tidak pernah bercerita apa apa tentang keperluannya ke Rumah Sakit.
Di sisi lain, alya merasa sangat terpukul karena divonis dokter hidupnya sudah tidak lama lagi. Karena sebuah penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Dia pun pulang dengan perasaan kacau. Namun di jalan dia melihat ada keramaian. Alya pun segera turun dari mobil dan bergegas melihatnya, dan ternyata yang dilihatnya adalah Aldo, dia sedang tergeletak di aspal akibat kecelakaan motor. Alya dan supirnya pun segera membawa aldo kerumah sakit. Alya pun langsung menghubungi orang tua Aldo.
“gomana keadaan temen saya dok ?” (ucap alya)
“maaf, pasien yang bernama aldo telah kehilangan banyak darah, sekarang keadaannya sangat kritis. Dia sangat membutuhkan donor darah, namun stok golongan darahnya di Rs ini sedang habis.kira kira kapan orang tua nya dating? “ (jawab dokter)
“Masya Allah. Dok, ambil darah saya aja, kebetulan golongan darah saya O, jadi bisa di donorkan ke siapa aja. Orang tua nya sedang menuju kesini dok.” (ucap Alya)
“oh, baguslah kalau kamu bersedia nak. Mari ikut saya” (jawab dokter)

Alya pun mendonorkan darahnya untuk aldo, tak lama kemudian, orang tua Aldo pun datang, Alya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Orang tua aldo sangat berterimaksih kepada alya karena telah menolong anak nya.. lalu, Alya pun segera pamit pulang karena sudah malam.

*             *             *

Sudah satu minggu alya tidak masuk sekolah, Hp nya pun tidak aktif, aldo putus dengan indri karena indri menduakanya. Alfi sangat cemas dengan sahabatnya yang sudah satu minggu tidak ada kabar. Alfi pun segera mendatangi rumah Alya berharap dapat bertemu sahabatnya itu. Namun ketika sampai disana, hanya ada Bibi nya.
“non  Alya udah 5 hari di rawat di RS Internasional. Emang nya non enggak tau ? ibu sama bapak juga ada disana, non nyusul kesana aja.” (ucap bibi)
“ya Allah ! di rawat ? kok aku baru tau, yaudah aku kesana sekarang deh, makasih ya bi ! “ (jawab alfi)

Alfi pun segera pergi menuju Rs. Internasional, sesampainya disana, dia pun bertemu kedua orang tua Alya.

“om, tante  ada apa sebenernya ? Alya mana om ? (Tanya alfi sambil menahan air mata)
“alfi, alfi yang sabar ya. Alya nya ada di dalam, sudah 3 hari dia koma, kondisi nya sangat kritis. Tante hanya menemukan ini di atas meja belajarnya “ (jawab mama nya Alya sambil menangis dan memberikan sepucuk surat kepada Alfi.)

Alfi menangis, mama nya Alya pun menceritakan semua yang di derita Alya selama ini, bahwa alya telah menderita penyakit kanker otak  stadium akhir.

*             *             *

Disisi lain, kedaaan Aldo yang semakin membaik, kedua orang tua aldo pun memberitahu aldo bahwa Alya lah yang telah menolong dan menyelamatkan nyawanya. Aldo kaget dan langsung pergi mencari Alya, namun alya tidak ada di kelasnya. Di sekolah pun, Alya sudah 2 minggu tidak masuk sekolah, karena dia masih melewati masa kritisnya. Aldo pun lalu menemui alfi di kelasnya.

“ fi, Alya mana ? “ (Tanya Aldo)
“ Lo mau ngapain lagi nyari dia ? belum cukup lo nyakitin hati dia, bikin dia nangis tiap hari Cuma karna liat kemesraan lo sama indri ! udah deh do, lo gak usah cari cari sahabat gue lagi, udah cukup lo sakitin dia selama ini !” (jawab alfi)
“maksud lo apaan sih Fi ? bener deh gue gaktau apa apa, lo ngomong apasih. Emang Alya kemana sekarang ?” (Tanya Aldo dengan penasaran)
“lo gaktau ? apa pura pura gak tau sih ? lo parah banget sih do, jadi selama ini lo gak nyadar kalo alya tuh sayang banget do sama lo, dia tuh cinta sama lo, selama ini dia selalu setia jadi temen deket lo itu karena dia pengen selalu deket sama lo, meskipun dia tuh sakit tiap liat lo sama Indri. Harusnya lo sadar itu do dari dulu, lo jaga perasaan dia, bukan malah nyakitin dia kaya gini, sekarang lo mau gimana juga semuanya udah terlambat. Alya lagi sakit, keadaannya kritis, dia udah 2 minggu dia koma. “ (jawab alfi panjang lebar)

alfi benar benar marah kali ini, dia menceritakan apa yang terjadi dengan Alya kepada Aldo. Dan menceritakan semua perasaan Alya ke Aldo. Aldo pun sangat kaget mendengarnya.
Aldo minta maaf kepada Alfi karena sudah tidak sengaja menyakiti hati Alya, dia sangat menyesal karena tidak menyadari kalau alya sangat tulus menyayanginya. Dia pun bercerita, bahwa sebenarnya juga dia sempat memiliki perasaan khusus terhadap alya, hanya saja Aldo tidak berani mengungkapkannya karna pada saat itu aldo udah punya indri. Alfi terdiam, bel pulang pun berbunyi, mereka berdua segera pergi ke Rumah Sakit tempat alya di rawat. Sesampainya disana. Aldo langsung menghampiri Alya, dia menangis sambil menggenggam tangan Alya yang dingin dan kaku bagaikan es. Alfi pun ikut menangis, begitupun orang tua alya. Hari mulai gelap, Alfi pamit untuk pulang, sedangkan Aldo tetap inging menunggu di Rs.
Aldo pun tertidur, dia bermimpi sedang berada di suatu tempat yang luas dan asing. Dia melihat alya dan alfi dating menghampirinya, Alya menempelkan tangan Aldo ke tangan Alfi. Kemudian dia tersenyum dan pergi menjauh, semakin jauh, Aldo berusaha untuk menahannya namun tidak bisa.

*             *             *
Esok hari nya, Aldo pun bangun karena Alfi datang. Namun Alya tetap belum sadarkan diri, kedua orang tua Alya sangat terpukul, mereka sangat takut kehilangan anak satu satunya yang di cintai nya itu. Namun beberapa jam kemudian, Alya pun perlahan membuka matanya, dia sadar dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Mereka semua sangat senang karena akhirnya Alya sadarkan diri, lalu dokter pun datang.

“ A-aku- di-ma-na ? “ (Tanya Alya terbata bata)
“ kamu lagi dirumah sakit nak, Alya sayang, kamu harus bertahan ya nak. Harus kuat.” (jawab orang tua Alya)
“Al-do-, al-fi-, ka-lian-a-da-di-s-ini ?” (Tanya Alya dengan suara yang sangat pelan)
“iyaa Al, kita ada disini buat kamu. Kamu harus kuat ya al, kamu pasti sembuh. Kita semua sayan kamu al “ (jawab Aldo dan Alfi)
“ma-afin-aku- ya-ta-pi-aku-ha-rus-per-gi.a-ku-sa-yang-ka-lian..” (ucap Alya sambil menutup mata)

Tuhan berkehendak lain, beberapa menit kemudian, alya pun menghembuskan nafas terkhirnya. Seisi ruangan penug isak tangis. Alfi memberikan surat yang di tulis ALya kepada Aldo, dibacanya surat itu dengan penuh kesedihan 
Aldo, yang aku sayangi
Maafin aku ya karna diam diam aku menyayangi kamu lebih dari seorang temen.
Maafin aku karna udah terlalu berharap akan kamu, aku tau dan aku sadar kamu memang bukanlah untukku. Oleh karena itu, aku mohon sebagai permintaan aku yang terakhir, tolong jaga dan lindungi Alfi, sahabat aku. Seperti aku yang selalu berusaha untuk jaga perasaan kamu. Mungkin saat kau baca surat ini, aku udah pergi, dan nggak akan kembali lagi. Mungkin kamu bingung kenapa aku hadir tiba tiba dan pergi juga dengan tiba tiba, aku memang nggak pernah berani utnuk cerita ini ke kamu, aku sakit do :”) aku sakit kanker otak stadium akhir. Dan disisa hisup aku, aku Cuma pengen liat orang orang yang aku sayang bahagia, termasuk kamu. Aku sayang banget sama kamu do.  Terimakasih ya selama ini kamu udah ngizinin aku untuk jadi temen deket kamu. Aku sayang kamu Aldo. Aku juga sayang sama alfi. Jadi kalian jangan khawatir yaa, jangan sedih, aku akan selalu ada diantara kalian kok.. jaga diri kamu dan alfi baik baik ya do..

Love , Alya Maharani

Aldo menangis , yang lain pun juga tidak berhenti menangis. Mereka pun mencium kening Alya  sebagai pertemuan yang terakhir. Jenazahalyai pun di makamkan di pamakaman keluarga, Aldo dan Alfi sangat merasa kehilangan, begitupun teman teman yang lain. Karna mereka kehilangan sesosok perempuan yang sangan baik yang setiap hari nya selalu ceria, perhatian dan selalu membuat orang yang berada disekelilingnya tertawa.. Setelah semua orang pergi meninggalkan lokasi pemakaman, tinggal Aldo dan Alfi lah yang masih berada disana. Lalu muncullah sesosok perempuan berbaju putih di belakang mereka yang tersenyum dan menitikkan air mata lalu pergi menjauh, dan semakin jauh.

“semoga kamu tenang di alam sana Al” (ucap Aldo dan ALfi)

Mereka pun pulang dan melanjutkan hari hari tanpa kehadiran Alya..


The End

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepingan Hati Yang Hancur

Naskah Drama Musikal " Kita Satu Dengan Segala Perbedaan "

Story of D'DAFIKAT 02-09-2009