Apa yang kucari ?
Kurebahkan kepalaku diatas bantal yang cukup empuk. Tapi rasanya tidak nyaman seperti biasanya. Kuambil selembar kertas dan kutulis apa yang kurasa, sambil kubayangkan sesuatu yang ada dalam benakku. Namun.. aku tak menemukannya. Aku tak menemukan apa yang aku cari. Kulangkahkan kakiku keluar rumah. Ditemani terpaan angin ditengah dinginnya malam yang semakin larut. Aku terus berjalan. Berjalan diatas jalan yang cukup berbatu, menelusuri jalan setapak, kemudian melewati hamparan sawah yang berada tepat dikanan kiriku. Aku terus berjalan dengan tegak. walau angin terus menerpa wajah dan langit hitam seakan mau memakanku, aku masih terus berjalan menelusuri jalan yang semakin sempit. Entah sampai kapan, aku sendiri tidak tau. Yang aku tau hanyalah aku sampai disebuah tempat dengan lautan pasir berbisik. Dan disitu terdapat hamparan laut namun tak berombak. Airnya mengalir tenang. Dan diujungnya terdapat sebuah batu besar..akupun melangkahkan kakiku menuju kesana. Duduk seorang diri diatas batu besar. Menunggu sesuatu yang tak kunjung datang. Kusampaikan salam dan doaku pada langit yang menaungiku, pada air yang mengalir tepat didepan mataku, pada pasir yang berbisik, pada angin yang menerpa wajahku. Juga pada Tuhan semesta alam. Kupandangi langit yang gelap di tutupi oleh setengah malam yang masih tersisa. Aku berharap bisa menemukannya. Menemukan sesuatu yang bisa membawaku kembali. Kembali ketempat dimana seharusnya aku berada. Kembali ketempat dimana orang orang yang kusayang berada. Aku pun menyampaikan salamku pada bintang yang bertaburan dilangit. Pada bulan yang seakan tersenyum muram. Dan pada malam yang kelam. Kurasakan sentuhan hangat mendarat dipundakku. Akupun menoleh dan kudapati seseorang yang sangat kudambakan. Seseorang yang sangat kucintai. Seseorang yang sangat berarti dalam kehidupanku ini. Aku rindu sekali. Akupun tersadar bahwa dirinyalah yang kucari. Dirinyalah tempat dimana aku ingin pulang. Dirinyalah alasan aku terus menunggu ditempat ini.. kini dia ada dihadapanku.
Aku hanya bisa tersenyum memandang wajahnya. Wajah yang selalu terukir manis disetiap malam datang. Wajah yang sendu namun dimatanya terpancar sejuta makna. Aku mencintainya seperti ini. Cukup seperti ini.
Komentar
Posting Komentar