dzikir dan pikir
Rizky Amalia, [20.10.14 01:51]
banyak orang yg tidak suka memisahkan urusan duniawi dengan urusan agama. namub ironisnya, secara tanpa sadar cara berfikir kira justru sudah sekuler ketika memisahkan dunia dzikir dengan dunia pikir. bisakah kita temukan kenikmatan dzikir mengingat-Nya ditengah tumpukan buku dan paper? bisakah zikir membuat kita berpikir dan olah pikir membuat kita tetap berdzikir? sejatinya, dalam zikir kita menemukan pikir, dan dalam pikir kita berdzikir mengingatnya.
bagi sebagian orang, teks keagamaan ibarat buku manual sebuah mesin. ikuti huruf demi huruf dan kata demi kata yg ada dlm buku manual mana mesin akan bergerak. jangan coba2 readinh between the lines karna mesinnya bisa rusak. Sayang sekali, mereka lupa satu hal. bahwa kita manusia, bukan robot. kita dikaruniai AKAL dan HATI untuk membaaca teks suci. hasil bacaan kitalah yang akan menghidupkan teks suci tsb. ini bukan sekedar memilih akal atau hati tapi bagaimana memilah kapan merespons masalah dengan akal dan kapan dengan hati. dan kapan pula kita hrs memadukan keduanya.
Allah memberikan kita akal dan hati untuk kita gunakan secara proporsional.
kawan.. dibalik petikan doa "rabbi zidni ilman" (tuhanku, tambahkanlah untukku ilmu pengetahuan) , trrsembunyi nilai2 dasar seorang ilmuan. yaitu tdk pernah bisa mrasa cukup dgn apa yg diketahuinya, terbuka dgn gagasan dan ide baru, menerima kritik dan masukan, serta slalu ingin mncari tambahan ilmu dr syp pun dan dr manapun.
ilmuwan sejatinya harus slalu mengamati. tugas ilmuwan adalah untuk slalu memecahkan persoalan2 baru dgn jawaban yg cerdas dan logis.
dan pada saat yg sama, Allah telah menjelaskan tanda2 keagunganNya, bukan hanya lewat ayat yg terwahyukan dlm kitab suci tp juga dgn apa yang terbentangkan dialam semesta. untuk itulah kita diperintahkan untuk IQRA. bacalah!
kita diperintahkan untuk membaca tanda / ayat tersebut. padahal jika kita mau menghayati, sungguh ilmu allah itu luas. sangt luas. lantas mengapa kita tidak coba untuk kaitkan bacaan kitab suci dengan kitab alam semesta ini???
ilmu allah itu tidak akan habis. jadi jangan brhenti mencari ilmu dan menemukan sunnatullah Nya. dengan cara kita masing2. dijalan setapak kita masing2. walau smua jalan setapak itu berbeda, namun tetap menuju kearah yg sama. mencari sati hal yg sama dgn satu tujuan yg sama. mari terus berproses agar keinginan kita utk menjadi pemecah persoalan masyarakat bisa segera tercapai. sesungguhnya allah slalu bersama orang2 yg berjuang melalui sunnatullah2nya. dan allah akan menggantinya dengan kebahagiaan yg tidak ada tandingannya, yaitu Surga.
banyak orang yg tidak suka memisahkan urusan duniawi dengan urusan agama. namub ironisnya, secara tanpa sadar cara berfikir kira justru sudah sekuler ketika memisahkan dunia dzikir dengan dunia pikir. bisakah kita temukan kenikmatan dzikir mengingat-Nya ditengah tumpukan buku dan paper? bisakah zikir membuat kita berpikir dan olah pikir membuat kita tetap berdzikir? sejatinya, dalam zikir kita menemukan pikir, dan dalam pikir kita berdzikir mengingatnya.
bagi sebagian orang, teks keagamaan ibarat buku manual sebuah mesin. ikuti huruf demi huruf dan kata demi kata yg ada dlm buku manual mana mesin akan bergerak. jangan coba2 readinh between the lines karna mesinnya bisa rusak. Sayang sekali, mereka lupa satu hal. bahwa kita manusia, bukan robot. kita dikaruniai AKAL dan HATI untuk membaaca teks suci. hasil bacaan kitalah yang akan menghidupkan teks suci tsb. ini bukan sekedar memilih akal atau hati tapi bagaimana memilah kapan merespons masalah dengan akal dan kapan dengan hati. dan kapan pula kita hrs memadukan keduanya.
Allah memberikan kita akal dan hati untuk kita gunakan secara proporsional.
kawan.. dibalik petikan doa "rabbi zidni ilman" (tuhanku, tambahkanlah untukku ilmu pengetahuan) , trrsembunyi nilai2 dasar seorang ilmuan. yaitu tdk pernah bisa mrasa cukup dgn apa yg diketahuinya, terbuka dgn gagasan dan ide baru, menerima kritik dan masukan, serta slalu ingin mncari tambahan ilmu dr syp pun dan dr manapun.
ilmuwan sejatinya harus slalu mengamati. tugas ilmuwan adalah untuk slalu memecahkan persoalan2 baru dgn jawaban yg cerdas dan logis.
dan pada saat yg sama, Allah telah menjelaskan tanda2 keagunganNya, bukan hanya lewat ayat yg terwahyukan dlm kitab suci tp juga dgn apa yang terbentangkan dialam semesta. untuk itulah kita diperintahkan untuk IQRA. bacalah!
kita diperintahkan untuk membaca tanda / ayat tersebut. padahal jika kita mau menghayati, sungguh ilmu allah itu luas. sangt luas. lantas mengapa kita tidak coba untuk kaitkan bacaan kitab suci dengan kitab alam semesta ini???
ilmu allah itu tidak akan habis. jadi jangan brhenti mencari ilmu dan menemukan sunnatullah Nya. dengan cara kita masing2. dijalan setapak kita masing2. walau smua jalan setapak itu berbeda, namun tetap menuju kearah yg sama. mencari sati hal yg sama dgn satu tujuan yg sama. mari terus berproses agar keinginan kita utk menjadi pemecah persoalan masyarakat bisa segera tercapai. sesungguhnya allah slalu bersama orang2 yg berjuang melalui sunnatullah2nya. dan allah akan menggantinya dengan kebahagiaan yg tidak ada tandingannya, yaitu Surga.
Komentar
Posting Komentar