Postingan

Aku Berhenti Disini

Hai ger. sudah berapa tahun aku gak cerita disini. Biasanya, kamulah satu satunya tempat aku berkeluh kesah. Aku hancur. hancur sekali, selepas pernikahan januari 2020 silam, ku fikir aku akan jadi orang paling bahagia krn bisa menikah dengan yudi. orang yang selalu kuceritakan sejak beberapa tahun lalu. yups, orang yang tidak punya cinta untukku, menikah denganku katanya hanya terpaksa. aku sedih, aku menyesal. tapi aku tidak menyesal memiliki anak baik seperti maryam, dialah tumpuan hidupku sekarang. yudi masih jadi orang yang sama speerti dulu, cuek, kasar, sombong, tidak perhatian, egois, dan bodohnya aku masih selalu mencintainya. lagi lagi dia menyakitiku ger,  aku ga ngerti salahku apa. yang jelas kali ini lukanya semakin mendalam,  aku bahkan ga tau rasanya bahagia. aku gapernah bahagia selama menikah ger. selain dia tidak memberiku nafkah lahir batin, dia juga selalu melakukan kekerasan terhdapku. aku sakit. dipukul olehnya, tapi lebih sakit ketika dia memanggilku dengan sebut

Aku Kuat

Mungkin ini hanya seperti rengekan anjing liar yang ngga tau siapa tuannya. Entah apa yang ada dibenakku, rasanya semua tak mudah untuk kuterima. Sedih sih sebenernya kalau diceritain. Bertahun tahun aku coba untuk ngejalanin suatu hal yang aku gaktau bagaimana kepastiannya, selama itu juga aku selalu coba untuk sabar dan gak banyak menuntut apapun dari kamu. Buat aku, bisa terus samasama kamu itu udah jadi salah satu alesan yang cukup kuat buat bahagia . Aku bahagia bi , dengan apa yang kita jalani sekarang. Walaupun banyak orang yang mempertanyakan kejelasannya dan itu bikin aku bingung untuk menjawabnya.  Aku tak perduli bagaimana orang menilai.  Bertahun tahun juga aku coba buat sabar dan terima apapun semua dari kamu, baik buruknya kamu, marahnya kamu, cueknya kamu, semua bikin aku belajar kalo aku harus punya kesabaran extra untuk bisa terus sama kamu. Semua aku lakuin untuk kamu Walau kamu jarang bahkan gak pernah menunjukkan perhatianmu layaknya ke perempuan

Malam Sendu

Lagi. Lagi dan lagi. Aku seperti sedang berjalan diatas pecahan kaca, yang setiap langkahnya hanya akan menuai luka. Tak ada hal yang bisa kulakukan selain menahann setiap tetes air yang mengalir di ujung mataku. Rasanya hatiku begitu sakit dan perih. Badanlu bergetar sering degup jantungku yang berdebar debar. Aku benci perasaan ini. Aku benci diriku yang lemah. Hal ini membuat fokusku hilang. Membawaku terombang ambing dalam lautan luka yang semakin dalam. Aku tak bisa marah. Sebab marahpun tak akan memperbaiki keadaan. Kupandangi jalan yang terbentang lebar didepan mataku. Aku bingung harus melangkah kemana. Aku seperti hilang arah. Tak tau harus melakukan apa.

Kepingan Hati Yang Hancur

"aku memang terlanjur mencintaimu, dan tak pernah ku sesali itu. seluruh jiwa telah ku serahkan, menggenggam janji setiaku." Alunan lagu Kerispatih mengalun lembut ditelingaku membuatku sedikit menitikan setitik air di ujung mata. Malam ini 4 april 2019 pukul 2.32 dini hari. Ahh shit! Mimpi apa aku kemarin malam hingga kudapati perasaan sedih kesal depresi tak karuan seperti ini. Pernahkah kamu merasakan sakit hingga habis air matamu ? Aku pernah. Dan saat ini tengah merasakannya. Pernahkah kamu merasakan perasaan cinta dan sayang yang begitu dalam ? Aku pernah. Dan hal itu selalu kulakukan setiap harinya. Memberikan segenap perasaanku dan menjatuhkan hatiku  sejatuh-jatuhnya pada seseorang yang sejak tahun 2013 selalu menjadi orang spesial dalam hidupku. hampir 4 tahun kujalani semua ini dengan sepenuh hati. kugantungkan harapan dan masa depanku disana, hingga akhirnya aku harus mengalami hal tak mengenakkan untuk kedua kalinya. Entah bagaimana lagi aku harus menghad

Aku Rindu

Kalau ditanya apa itu Rindu, aku tidak bisa menjawab. Karena aku tak mampu mendeskripsikannya dengan kata-kata. Tapi, aku tau bagaimana rasanya. Alunan lagu D'Masiv yang berjudul Merindukanmu mengalun lembut ditelingaku. Tanpa kusadari, ada air mengalir diujung mataku. Aku diam terpaku pada layar monitorku. Ingatan itu membawaku terjun menembus potret masa lalu. Indahnya Rinjani kala itu, senangnya aku saat dia menemaniku berlibur ke Belitung, dan bahagianya aku saat menikmati setiap sudut pulau Dewata membuatku tertawa kecil sambil membuka galeri handphoneku. Mungkin aku Rindu. Rindu liburan ? Sedikit. Tapi, aku lebih rindu akan sosoknya. Hehe, setidaknya aku merindukan momen-momen dimana dia masih sediakala ada sampingku. Loh? Memangnya sekarang tidak ? Ah, tidak kok. Saat ini dia masih disampingku. Dan akupun akan terus ada disampingnya untuk kemarin, hari ini, esok dan seterusnya. Lalu kenapa aku Rindu ? Kenapa aku Rindu padahal dia masih di sampingku ? Hem, haru

hancurkan saja semuanya

pernah nggak sih ngerasa lagi ada di titik yang bener bener drop banget. drop mental, psikis, dan mungkin mendekati depresi. aku pernah dan aku sedang merasakannya. bingung, kesel, kecewa, lelah, sedih. mungkin itu yang bisa menggambarkan bagaimana perasaaanku saat ini. entah bagaimana rasanya aku mengurangi semua beban itu. aku merasa tak ada satupun orang yang mampu memahami apa yang kurasa. ingin rasanya aku merasakan baagaimana rasanya benar benar dicintai. tapi dengan siapa ? peduli pun belum tentu dia begitu. jangankan untuk mendengar semua keluh kesahku. aku minta waktunya sebentar aja rasanya susah sekali. setengah jam untuk makan bersama, diapun menolak. ku ajak nonton, masih menolak. bingung aku rasanya. rasanya tahun ini aku benar benarrrrr jatuh. tak tau harus berkata apa. semua make a wish ku seketika tak ada yang terwujud satupun. dirinya masih tetap saja seperti itu, selalu tak acuh terhadapku. bahkan tak jarang dia lebih mementingkan temannya daripda aku yang ke

Aku benci asap rokok!!!!

Dalam kamu hidupku, orang perokok aktif adalah orang paling egois sejagatraya. Bayangkan saja, dia enak-enakan menikmati setiap batang racun itu, tetapi aku yang berusaha sekuat tenaga utuk hidup sehat, malah kena getahnya. Padahal, kamu tau? Orang yang tidak pernah merokok sama sekali, jauh lebih terancam nyawanya dibanding perokok itu sendiri. Kalau perokok mengisap racun yang baru dibakar, sedangkan perokok pasiflah yang menghirup bekas pembakaran rokok. Alias asapnya. Kebayang dong gimana kotor dan beracunnya asap tersebut? Yap, inilah yang terus kualami setiap harinya. Berada dalam lingkungan perokok selama beberapa tahun membuat kepala ku selalu terasa pusing tujuh keliling. Bahkan, sering rasanya aku ingin pingsan dan lemas seketika. Lalu mereka? Berhenti? Tidak! Mereka justru dengan nikmatya tengan menghisapnya sampai berbatang-batang. Tak peduli bahwa orang disampingnya tengah berusaha menahan sesak. Lalu aku harus gimana ? Aku juga bingung harus gimana. Maklum, aku buk