Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

One Day Trip ke Gunung Bongkok Purwakarta

Perjalanan Penuh Tantangan  okee hari ini gue lagi kerja. tapi kaki tangan rasanya pegel banget. badanpun terasa rentek setelah kemarin jam 12 malem baru sampe rumah wkwk. iya jam 12 baru sampe rumah ceritanya abis ngetrip ke gunung bongkok. apaan sih gunung bongkok? okeee nanti bakal gue ceritain tentang perjalanan gue bersama kawan gue yang gila gila ke gunung bongkok. jadi ceritanya hari kamis gue diajak si yacob pas dikampus katanya anak anak pada mau ke gunung lembu purwakarta. gue sih iya iya aja karna emang gue nyantai, jalan tinggal jalan. nah pas hari sabtu malem gue mau fixasi si yacob ga ada kabar. minggunya jam 6 subuh gue bangun langsung telfon si yacob dan ternyata mereka gak ajdi naik kereta, tapi naik bus dan udah pada nyampe dipulogadung. astaga, yaudah tuh gue langsung cuss gak pake mandi, cuma sikat gigi ambil kemeja flanel gue langsung cuss bawa ransel ke pulogadung. dan sampe sana sudha ada temen temen gue di bus yang katanya bakal membawa kita ke purwakar

Aku Ingin (Fiction)

Sebut saja aku Senja . Aku masih terdiam sepi. Duduk menikmati sore itu didepan jendela kamar yang langsung menghadap kearah danau. Pikiranku kembali menerawang pada saat beberapa waktu lalu. Potret dalam pasir, pikirku. Saat itu tak ada orang lain yang tau. Aku  pun tertawa kecil. Mengingat betapa bodohnya tindakanku itu. Suatu hal yang tak ada gunanya. Waktu menunjukkan pukul 18.00. Matahari pun terbenam, digantikan oleh sosok bulan dan bintang yang bermunculan dan siap menerangi malam. Menemani malam. Begitulah kisah antara malam dan siang. Mereka tak pernah bisa bersatu. Hanya bisa bertemu pada satu waktu yaitu pada saat senja.. senja yng merupakan perantara antara siang dan malam. Baiklah, kututup jendela sore itu. Kuhempaskan tubuhku pada  sofa seraya kupejamkan kedua mataku. Mata yang tak pernah lelah memandang indahnya karya karya ciptaan  Tuhan. Terlebih karya Tuhan yang saat ini  sedang kuperjuangkan. Haha? Apa itu ? Entahlah. Aku hanya bercanda.. tapi memang.. ada seseorang

Yang Terlewatkan

Yang terlewatkan Oleh : Rizky Amalia Aku masih disini. Masih dengan perasaan yang sama seperti dulu. Sudah hampir 2 tahun aku membiarkan perasaan ini terus bersarang dihatiku tanpa ada satu orang lainpun yang tau. Termasuk dia. Aku nyaman. Aku nyaman dengan perasaanku yang seperti ini. Walau terkadang ada sedikit rasa ingin memilikinya namun aku selalu berusaha untuk melawan perasaanku untuk tidak egois. Aku tak pernah tau hatinya untuk siapa, aku tak pernah tau bagaimana perasaannya terhadapku. Aku tak pernah tau dia menganggapku sebagai apa. Yang jelas, aku nyaman bersamanya. Aku nyaman dan selalu ingin berada didekatnya. Karna itulah aku berusaha untuk menjaga hubungan baik ini dengannya. Aku tak ingin hubungan ini sampai renggang kemudian rusak hanya karna perasaanku ini. Biarlah dia menjadi mimpiku. Menjadi mimpi indah sekaligus angan anganku. Baiklah, namaku Desya. Aku hanya seorang anak perempuan yang selalu ceria. Dan extrovert. Begitulah kata teman temanku. Padahal aku intr

Apa yang kucari ?

Kurebahkan kepalaku diatas bantal yang cukup empuk. Tapi rasanya tidak nyaman seperti biasanya. Kuambil selembar kertas dan kutulis apa yang kurasa, sambil kubayangkan sesuatu yang ada dalam benakku. Namun.. aku tak menemukannya. Aku tak menemukan apa yang aku cari. Kulangkahkan kakiku keluar rumah. Ditemani terpaan angin ditengah dinginnya malam yang semakin larut. Aku terus berjalan. Berjalan diatas jalan yang cukup berbatu, menelusuri jalan setapak, kemudian melewati  hamparan sawah yang berada tepat dikanan kiriku. Aku terus berjalan dengan tegak. walau angin terus menerpa wajah dan langit hitam seakan mau memakanku, aku masih terus berjalan menelusuri jalan yang semakin sempit. Entah sampai kapan, aku sendiri tidak tau. Yang aku tau hanyalah aku sampai disebuah tempat dengan lautan pasir berbisik. Dan disitu terdapat hamparan laut namun tak berombak. Airnya mengalir tenang. Dan diujungnya terdapat sebuah batu besar..akupun melangkahkan kakiku menuju kesana. Duduk seorang diri diat

sepi

Semilir angin terus berhembus menyibakkan hijab yang kekanakan. Aku terus berlari kecil menelusuri jalan setapak yang semakin sepi. Kanan kirinya hanya terdapat hamparan pasir yang luas. Tak ada tanda tanda kehidupan disana. Aku pun terus mempercepat langkah kakiku. Mencari sesuatu.. sesuatu yang aku sendiri tidak tau.